Jumat, 26 Maret 2010

Matikan Lampu, Nyalakan Masa Depan



Sebelumnya, mohon maaf karena gua jarang update blog. Penyebab utamanya adalah microblog yang membuat gua ketagihan (http://twitter.com). Tapi sekarang mau mulai aktif lagi nulis blog...

Tema kali ini adalah Earth Hour (lagi). Kenapa lagi? Dulu waktu Earth Hour 2009 udah pernah gua posting berkaitan dengan energi yang bisa dihemat dengan acara ini. Hematnya bisa sampai 300 megawatt (ngga pake 'i') dan itu cukup buat menerangi 900 desa. Di Earth Hour 2010 ini, pemerintah daerah udah menunjukkan partisipasi masing-masing. Menurut akun twitter Earth Hour Indonesia, pemerintah kota Jakarta dan pemerintah daerah Bali akan turut berpartisipasi. Berikut kutipan tweet dari EHindonesia

Hotel Le Meridien Jkt turut serta dalam Earth Hour 2010. Keep 'em coming! :) http://cot.ag/alF7jx #EHindonesia
7:00 PM Mar 25th via CoTweet

Titik-titik pemadaman Earth Hour: Aston Denpasar, Hard Rock Cafe Bali, Tugu Jogja, Gd. Sate Bandung, Jl. Dago. We want more!
about 3 hours ago via CoTweet


Nah dengan dukungan dari pemerintah ini, kita sebagai masyarakat sudah sepantasnya turut serta berpartisipasi dalam acara ini. Biasanya dari masyarakat muncul anggapan bahwa hal ini tidak terlalu berpengaruh. Padahal pengaruhnya jelas sangat besar.

Contoh, dalam satu rumah seluas 300 M2, ada 4 kamar tidur, 1 ruang keluarga, dan 1 ruang makan. Sehari-harinya anggota keluarga tersebut berada di dalam kamar masing-masing, sehingga 4 kamar itu lampu dan AC nya menyala. Nah coba saat earth hour, semua anggota keluarga berkumpul di ruang tengah, cukup menyalakan 1 lampu dan 1 AC. Jadi yang biasanya beban listrik 5 lampu dan 5 AC bisa dihemat. Misalkan lampu 20 watt dikali 4 sama dengan 80 watt, dan AC 500 watt dikali 4 sama dengan 2000 watt. Berarti satu rumah bisa hemat sekitar 2080 watt. Belum lagi kalau AC di ruang tengah dimatikan, jadi hanya 1 lampu yang menyala, jadi lebih hemat lagi.

Biasanya kalo di rumah gua seperti itu, pas earth hour hanya lampu ruang keluarga sama router yang dinyalakan. Jadi kegiatan terpusat di ruang tengah. masih bisa baca buku, masih bisa online pake laptop, dan masih banyak kegiatan lainnya.

Maka dari itu, dengan tulisan ini gua mengajak kepada seluruh masyarakat Indonesia, wabil khusus warga SMAIT Nurul Fikri yang baca tulisan ini untuk mendukung Earth Hour.