Minggu, 23 Maret 2008

Hari Air Sedunia

Hari air sedunia yang jatuh kemarin, 22 Maret 2008 diperingati oleh beberapa komunitas peduli lingkungan, berikut kutipan berita dari www.liputan6.com:

22/03/2008 12:39 Hari Air
Hari Air Sedunia Diperingati


Liputan6.com, Jakarta: Dalam rangka Hari Air Sedunia yang jatuh pada 22 Maret, Komunitas Peduli Air menggelar aksi membagikan air kepada pengguna jalan di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, Sabtu (22/3) pagi. Namun, banyak warga Ibu Kota yang tidak mengetahui kalau hari ini adalah Hari Air Sedunia. Kendati demikian, semua warga yang ditemui menyatakan setuju bahwa sumber daya air harus dijaga baik-baik.

Mici, gadis remaja asal Papua yang juga salah seorang relawan Komunitas Peduli Air, mengaku di daerah asalnya air bersih sangat sulit didapat. Di lain pihak, Mici mengamati masih terdapat pemborosan penggunaan air di berbagai tempat di dunia, termasuk di Indonesia. Karena itu, dia tergerak untuk mengingatkan warga sebangsa untuk lebih peduli terhadap ketersediaan air bersih.

Data Komunitas Peduli Air menunjukkan, saat ini lebih dari satu miliar warga dunia belum mendapat akses memadai ke air bersih. Bahkan, sebanyak 80 persen penyakit di negara berkembang disebabkan oleh kurangnya air bersih. Akibat pencemaran air pula sekitar 1,8 juta anak di seluruh dunia meninggal dunia karena diare setiap tahun. Bila sumber daya air tidak dirawat dengan baik, Perserikatan Bangsa-Bangsa memperkirakan pada tahun 2025 mendatang, 75 persen populasi dunia akan kesulitan mendapatkan air bersih.(ADO/Teguh Dwi Hartono)

Dari berita di atas, kita sebagai warga negara yang baik seharusnya ikut melakukan gerakan menghemat air. Sering sekali kita melihat orang yang boros air. Saat mencuci mobil misalnya, saat membersihkan dengan sabun air dibiarkan menyala, atau contoh lain saat menggosok gigi dan mencuci piring. Hal-hal seperti ini walaupun kecil, tetap harus diperhatikan agar cadangan air bersih tidak habis.
Kita juga masih banyak melihat orang yang menggunakan air sungai sebagai pusat kehidupan, untuk mencuci, mandi, bahkan buang air besar. Oleh karena itu, kita yang masih bisa menggunakan air bersih harus menghematnya dan jangan boros dalam menggunakannya. Selamat hari air, dan selamat menghemat!

Minggu, 16 Maret 2008

Hape Bahan Limbah, Bencana Dicegah



Mari kita buat bumi kita ini makin lestari. Pokoknya kita usahakan sekuat tenaga agar kelangsungan ekosistem bisa berjalan dengan seimbang. Seruan seperti ini sebenarnya sudah berjalan dari dalam sekali. Namun sayangnya masih banyak pihak yang nampaknya kurang begitu peduli. Dari produsen elektronik misalnya, masih banyak yang memakai bahan korosif dan merusak lingkungan. Kebanyakan dari mereka juga bikin produk yang boros sumber daya alam. Hal ini memang rawan menjadikan bencana di masa depan seperti pemanasan global misalnya.
Nokia sebenarnya cukup peduli dengan isu lingkungan. Bahkan mereka membuat sebuah konsep hape yang unik. Konsep ini disebut Remade dan dibikin untuk menunjukkan kepedulian mereka terhadap lingkungan. Desain hape ini dipamerkan di Mobile World Congress 2008 di Barcelona. Intinya hape Remade ini memiliki bahan yang tidak diambil dari alam melainkan dari limbah.
Limbah-limbah seperti kaleng krupuk, ban bekas, botol kecap, dan bahkan kue bolu basi bisa jadi bahan utama sebuah hape. Tinggal didaur ulang saja dan simsalabim jadilah sampah itu bahan baku hape.
Ide seperti ini cukup brilian. Remade bisa menjadi inspirasi bagi vendor lain untuk membuat produk yang sama. Remade juga bisa menjadi satu solusi untuk mengatasi masalah sampah yang makin lama makin bikin pusing itu.
Nokia Remade ini memang bukan hanya satu dua bagian saja yang hasil daur ulang. Dijamin 100% bahan dari hape ini dulunya sampah. Setidaknya itu yang dijanjikan Pekka Kallasvuo, bos Nokia saat presentasi di Barcelona. Buat sebagian orang mungkin berita ini jadi berita bagus. Orang jadi terkesan karena ternyata pabrikan besar seperti Nokia ternyata cukup peduli sama isu lingkungan hidup. Tapi, ini bisa juga bakal dijauhin pasar. Bagi yang berpikiran sempit, dan itu nggak sedikit loh, hape kayak gini bisa bikin ilfil. Masak hape bahannya dari sampah.
Konsep menarik ini tampaknya perlu kampanye lanjutan dari pihak Nokia itu sendiri. Masyarakat juga perlu diyakinkan bahwa penggunaan materi bekas bukan berarti menurunkan kualitas produk itu sendiri. Selain itu juga Nokia sepatutnya ikutan berkampanye soal bahaya sampah yang terbengkalai.
Isu lingkungan hidup memang belum disadari betul oleh banyak orang. Tapi dengan adanya ide soal hape daur ulang ini memang bakal mengangkat diskusi yang lebih luas. Lewat diskusi ini berbagai kemungkinan untuk itu jadi bisa diwujudkan. Berharap deh teknologi Nokia ini bisa terwujud. Sekali lagi mari kita buat bumi ini makin lestari.

(dari majalah HandPHONE edisi 59 15 Maret-14 April 2008)

Kamis, 13 Maret 2008

Hujan Terus, Banjir Melanda Ibukota

Akhir-akhir ini, hujan terus mengguyur sebagian daerah di Indonesia, terutama di Ibukota Jakarta. Karena hujan yang terus menerus dan kurangnya daerah resapan air, maka terjadilah banjir. Sebenarnya Jakarta tempo dulu, masih banyak tanah lapang untuk daerah resapan air. Namun, seiring berkembang taraf kehidupan masyarakat Jakarta, maka mulai banyak dibangun pusat perbelanjaan, pertokoan maupun perumahan eksklusif yang bebas banjir. Tetapi semua itu malah membuat daerah resapan air menjadi berkurang. Taraf kehidupan masyarakat yang meningkat tidak dibarengi dengan kebijakan pemerintah daerah dalam masalah penataan kota.
Masalah ini harus diperhatikan, karena akan berpengaruh besar. Bayangkan jika Ibukota suatu Negara dilanda banjir, dan akses ke Bandara Internasional tertutup. Wisatawan mana yang mau ke Negara tersebut? Coba para pemerintah daerah menyusun rencana untuk memperbaiki daerahnya masing-masing agar masalah ini terselesaikan. Beberapa waktu lalu akses ke Bandara Internasional Soekarno-Hatta tertutup karena banjir. Banjir disebabkan karena kurangnya daerah resapan, gorong-gorong (saluran air) yang terlalu kecil, dan sampah yang menghambat jalan air. Kapan Jakarta bisa benar-benar bebas banjir? Kita tunggu saja langkah Pemda berikutnya.

Minggu, 09 Maret 2008

Cuaca Tak Tentu

Kerasa gak sekarang, kalo cuaca udah gak jelas lagi? Siangnya panas banget, tiba-tiba sorenya ujan deres banget. Ini salah satu dampak pemanasan global juga. Iklim jadi berubah secara ekstrim atau tiba-tiba. Karena itu, kurangi hal-hal yang bisa menyebabkan pemanasan global sekarang juga. Semua tergantung kita juga, kalo mau bumi ini bersih dan nyaman, bantulah walau sekecil apapun. Ingat, sekecil apapun langkahmu pasti berpengaruh.