Kamis, 13 Maret 2008

Hujan Terus, Banjir Melanda Ibukota

Akhir-akhir ini, hujan terus mengguyur sebagian daerah di Indonesia, terutama di Ibukota Jakarta. Karena hujan yang terus menerus dan kurangnya daerah resapan air, maka terjadilah banjir. Sebenarnya Jakarta tempo dulu, masih banyak tanah lapang untuk daerah resapan air. Namun, seiring berkembang taraf kehidupan masyarakat Jakarta, maka mulai banyak dibangun pusat perbelanjaan, pertokoan maupun perumahan eksklusif yang bebas banjir. Tetapi semua itu malah membuat daerah resapan air menjadi berkurang. Taraf kehidupan masyarakat yang meningkat tidak dibarengi dengan kebijakan pemerintah daerah dalam masalah penataan kota.
Masalah ini harus diperhatikan, karena akan berpengaruh besar. Bayangkan jika Ibukota suatu Negara dilanda banjir, dan akses ke Bandara Internasional tertutup. Wisatawan mana yang mau ke Negara tersebut? Coba para pemerintah daerah menyusun rencana untuk memperbaiki daerahnya masing-masing agar masalah ini terselesaikan. Beberapa waktu lalu akses ke Bandara Internasional Soekarno-Hatta tertutup karena banjir. Banjir disebabkan karena kurangnya daerah resapan, gorong-gorong (saluran air) yang terlalu kecil, dan sampah yang menghambat jalan air. Kapan Jakarta bisa benar-benar bebas banjir? Kita tunggu saja langkah Pemda berikutnya.

Tidak ada komentar: